Mengenai Saya

Foto saya
banda aceh, nangroe aceh darussalam, Indonesia
Herman rasyid: asal pinrang sulawesi selatan. mahasiswa fakultas hukum di universitas syiah kuala banda aceh (nangroe aceh darussalam)

Rabu, 15 Desember 2010

Belajar Mencari Hidup

setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban untuk belajar, mulai dari ia dilahirkan sampai ia dikuburkan. setiap ajaran agama di seluruh dunia, mewajibkan umatnya untuk terus belajar dan belajar. Apakah belajar itu? dan kenapa setiap manusia wajib untuk belajar?

Belajar, dalam defenisi yang sederhana adalah proses perubahan menuju dari keadaan tidak tahu menjadi tahu dan mengerti proses, dalam hal belajar, dapat dilalui dengan berbagai cara (metode) dan berbagai bidang (medan) sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing individu. sehingga, belajar bukan hanya melalui sekolah atau kuliah saja. kita juga bisa belajar kepada orang lain, baik yang telah berhasil maupun yang belum berhasil, dengan berdialog dan membaca buku.

kenapa kita butuh berdialog? dialog adalah sebuah proses mengkomunikasikan pemikiran, permasalahan maupun maupun solusi sebagai konsekuensi dari belajar dari orang lain. dengan berdialog, kita akan mengetahui berbagai pemikiran, permasalahan dan pertimbangan dalam menentukan apa yang hendak kita lakukan, bagaimana cara melakukan sesuatu, kapan kita harus melakukan sesuatu, dimana kita akan melakukan sesuatu, untuk apa dan siapa kita melakukan sesuatu. sehingga kita mampu memperluas cakrawala berpikir dan sudut pandang kita. hal ini akan membuat diri kita bisa mengambil langkah yang tepat dan bijaksana dalam bertindak dan berkarya. selain itu, dengan melakukan dialog, kita bisa mencari titik toleransi dan titik kompromi dengan orang lain yang memiliki keyakinan dan pemikiran yang berbeda dengan kita.

kenapa kita butuh membaca buku? sebuah buku, apapun bentuk dan isi didalamnya, adalah hasil dari sebuah karya yang telah melewati berbagai proses (internal dan eksternal) dalam penciptaannya. sebuah buku tidak mungkin tercipta dengan begitu saja atau tiba-tiba ada. oleh karena itu sebaik atau seburuk apapun sebuah buku, buku harus tetap mendapat penghormatan dan penghargaan yang layak, tidak peduli darimana atau siapapun yang menulis dan menciptakannya. bila ada buku yang kita anggap buruk atau jelek dalam hal bentuk atau isinya (manfaat dan pengaruhnya), kita tidak perlu membuang, membakar, membredel buku tersebut, atau bahkan mencaci maki, mengutuk, memenjara orang yang telah menulis atau menciptakan buku tersebut. jika kita mampu bersikap dengan cerdas dan bijaksana, kita bisa melakukan tindakan yang lebih "manusiawi" . misalnya, jika kita tidak setuju dengan bentuk suatu buku, kita bisa melakukan sanggahan atau memberikan pemikiran dan pandangan alternatif yang lebih baik dari buku yang kita anggap jelek isinya. dengan demikian, dialektika yang lebih "manusiawi" dapat dilakukan tanpa harus bertindak dengan kekerasan (anarki), yang justru memandulkan kreativitas dan mematikan nilai-nilai kemanusiaan.inilah arti belajar dengan baik dan bijak.

sesuai dengan defenisi belajar, yaitu proses perubahan menuju dari keadaan tidak tahu menjadi tahu dan mengerti, dengan melakukan dialog dan membaca buku, kita akan mampu melakukan perubahan dari kondisi yang buruk menuju kondisi yang lebih baik. inilah hakikat sesungguhnya dari belajar. dengan belajar kita mampu membangun dan melakukan sesuatu.

belajar adalah perjalanan. bukan perjalanan keluar, tetapi perjalanan ke dalam diri

Selasa, 14 Desember 2010

Mengatasi Masalah krisis Percaya Diri (PD) Remaja

masalah krisis kepercayaan diri (krisis PD) Remaja saat ini menjadi salah satu masalah klasik yang selalu dialami oleh sebagian remaja kita. Padahal, sebetulnya, masalah itu kalo dibiarin berlama-lama bisa  menjadi bumerang buat diri kita sendiri loh. Bisa jadi, potensi yang ada dalam diri kita justru terhambat karena hanya sebuah permasalahan yang sebenarnya nggak perlu jadi masalah. Nah, kita akan coba ulas sejauh mana pengaruh kepercayaan diri mempengaruhi keberhasilan seseorang, dan bagaimana cara mengatasi krisis PD yang berlebihan.

Memiliki rasa percaya diri (PD) itu penting lho. Kalau punya PD tinggi, kita bisa mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita secara optimal. Nggak perlu lagi deh kita merasa minder atau malu-malu ketika harus tampil di pasar, eehhh… di depan umum maksudnya. Pada kesempatan apapun. Dengan PD, kita juga bisa jadi tambah pinter, karena kita juga jadi berani angkat tangan untuk bertanya. Dan bisa jadi juga kita dikenal oleh banyak orang karena nggak minder dalam pergaulan.
Nah, kira-kira apa ya, yang bisa menyebabkan kita suka minder atau kurang PD? Ternyata banyak juga alasannya. Ini dia sebab-sebabnya supaya kita bisa terhindar dari kekurangan rasa percaya diri :

1. Kita suka mikir yang enggak-enggak tentang diri kita sendiri. Aduh jangan mandang sebelah mata sama diri sendiri dong!. Kalau ngerasa malu dengan fisik kita, yakinkan di hati kalau semua itu adalah anugrah Tuhan yang pasti ada manfaatnya. Contoh : kalo punya jempol tangan yang pendek, agak gemuk dan    ga enak diliat, pasti tetep ada manfaatnya, buat smsan misalnya. Kan nyambung tali silaturrahim itu penting, betul nggak??

2. Takut salah bisa membuat kita nggak maju. Kalo kita selalu ngerasa takut salah dalam melakukan sesuatu, ya nggak akan pernah bisa berhasil. Makanya jangan pernah takut salah. Kalo takut salah, mendingan ke laut aja. Karena, kesalahan adalah langkah awal menuju keberhasilan. Tokoh-tokoh besar dunia yang penemuannya sekarang bermanfaat buat kita juga, dulunya selalu melakukan kesalahan, tapi mereka terus mencoba untuk memperbaiki kesalahannya. So, jangan pernah takut salah!!

3. Kalo kita bergaul sama pengecut, otomatis kita juga akan jadi pengecut, karena pergaulan kita mempengaruhi kepribadian kita, karena kita berada di lingkungan yang mayoritas tidak punya rasa PD tinggi. Percaya deh, sedikit banyak, kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana kita berada. Kan kata Rasullullah juga, “Dirimu adalah sebagaimana temanmu”

4. Kita sering terpengaruh dengan pendapat orang lain, dan malangnya tidak semua pendapat itu benar. Pendapat atau masukan dari luar boleh saja kita tampung. Tugas kita adalah mengolahnya, sekaligus untuk evaluasi diri. Seandainya pendapat itu justru membuat kita menjadi mundur atau ragu-ragu, nah boleh deh ditolak.

Intinya, hilangkan jauh-jauh rasa minder dalam diri kita, nggak usah liat kekurangan yang ada, perbaiki kesalahan yang kita buat, dan perkaya diri kita dengan ilmu. Otomatis, sekurang-kurangnya kita dalam banyak halpun pasti akan tertutupi oleh kelebihan yang kita punya meskipun sedikit, yang penting PD dulu. Tapi ingat..!!! Jangan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu nggak bagus. Jangan over PD! Positive thinking bout our self is must be!! 

selamat menjadi remaja yang percaya diri ( PD )

Membaca Bahasa Tubuh


 Bahasa Kepala
- Condong ke arah Anda: tertarik, setuju.
- Menjauh secara mendadak: curiga, tidak percaya.
- Topang dagu: bosan.
- Mengangguk: setuju.
- Banyak menoleh: tidak sabar, ingin menyudahi pembicaraan.

Bahasa Mata
- 60 persen menatap langsung: tertarik.
- 80 persen tatapan langsung: tertarik secara seksual.
- 100 persen tatapan langsung: perlawanan.
- Penghindaran tatapan: me¬nyem¬bunyikan sesuatu.
- Lensa mata membesar: sangat tertarik.
- Tatapan jatuh ke bawah dan melirik ke kiri/kanan: tertarik pada Anda.
- Lirik kanan/kiri langsung: bosan.
- Kedipan cepat: tidak setuju.

Bahasa Tangan
- Telapak terbuka ke atas: jujur terbuka.
- Telapak di saku atau tertutup: menyembunyikan sesuatu.
- Mengepal: tegang, tidak nyaman, marah.
- Menutup mulut/hidung: indikasi berbohong.
- Membentuk kerucut: percaya diri atau yakin.
- Tangan di atas meja: siap untuk setuju.
- Jari mengetuk-ngetuk: bosan atau ingin bicara.

Gerakan Lain
- Dada atau pinggul didekatkan: tertarik secara seksual.
- Kaki mengetuk lantai: ingin bicara atau bosan.
Nada atau Kecepatan Bicara
- Lambat dan nada akhir turun: yakin dan menguasai.
- Penekanan kata: otoritatif.
- Nada dan kecepatan meninggi: emosi, tegang, atau menyembunyikan sesuatu.

Bahasa Penolakan
- Kaki atau tangan bersilang.
- Melirik ke kiri/kanan, kepala menoleh ke kiri atau kanan.
- Tatapan langsung minimal.
- Mengetukkan jari atau kaki. Arah kaki tidak kepada Anda.
- Postur tubuh tertutup.

Bahasa Keterbukaan
- Tatapan langsung banyak dengan lensa mata membesar.
- Tangan menangkup membentuk menara.
- Arah kaki kepada Anda.
- Postur tubuh terbuka.

Bahasa Siap Menerima
- Kontak mata lebih 60 persen dan banyak senyum lepas.
- Tubuh atau kepala mencondong kepada Anda.
- Banyak anggukan dan wajah menghadap langsung ke Anda.
- Tangan terbuka di atas meja.

Bahasa Curiga

- Postur tubuh tertutup
- Tangan berada di saku atau posisi menyilang.
- Tatapan melalui sudut mata (lirikan) berulang kali.
- Arah kaki menyerong.

Bahasa Tidak Jujur
- Banyak menatap ke samping khususnya pada bagian kata atau kalimat bohong.
- Tangan sering menutup mulut atau hidung, atau meraba hidung atau telinga.
-  Postur tidak nyaman.

Selasa, 07 Desember 2010

HAKIKAT MANUSIA

      hakikat manusia sesungguhnya adalah sama, lalu apakah yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya? apakah karena keluarga atau tempat dimana ia dilahirkan? apakah karena agamanya? apakah karena kedudukan dan statusnya? apakah karena harta dan kekayaannya? apakah karena warna kulitnya? apakah karena bentuk fisiknya?

     saat pertama kali manusia terlahir dibumi, mulai dari dulu sampai detik ini, ia pasti lahir dalam keadaan telanjang, apapun jenis kelaminnya dan bagaimanapun bentuk fisiknya. ini adalah bukti nyata dan pertama dan utama bahwa pada hakikatnya semua manusia adalah sama. pada perjalanan hidupnya manusia akan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi (keadaan) lingkungan tempat dimana ia lahir dan menjalani hidup. pada kenyataannya, seringkali pengaruh lingkungan tidak dapat dibendung, bahkan terkadang telah melekat dalam diri kita sejak awal meskipun bukan kita yang memilihnya. sebagai contoh nyata, apabila anda terlahir dan dibesarkan dalam keluarga yang memeluk agama islam, maka dapat dipastikan anda akan cenderung terpengaruh pada ajaran islam. demikian juga sebaliknya, apabila anda terlahir dalam keluarga yang memeluk agama kristen (ataupun agama yang lainnya), maka dapat dipastikan anda akan cenderung terpengaruh pada ajaran agama tersebut. apa implikasi dari hal ini?

     Apakah kita hendak mencari makna dan kebahagiaan dalam hidup, seringkali kita menggunakan ajaran agama atau keyakinan yang telah tertanam dalam diri kita untuk menentukan langkah dan landasan dasar berpikir kita, apapun bentuknya. konsekuensi logis dari hal ini adalah kemungkinan munculnya persilangan langkah dan perbedaan  landasan berpikir dengan manusia lainnya. apabila persilangan dan perbedaan ini dapat disikapi dengan bijaksana dan penuh penghormatan antar sesama manusia, tentunya dapat dicapai titik toleransi demi kebahagiaan bersama inilah yang akan menjadi benih-benih kebahagiaan dan perdamaian seluruh umat manusia didunia. inilah tujuan tertinggi dalam perjalanam manusia sesungguhnya. 

      seperti telah diungkapkan sebelumnya, bahwa manusia adalah tempat bersatunya semua rasa yang ada didunia, maka pada hakikarnya semua manusia adalah sama. karena pengaruh lingkungan hidup, selama perjalanan hidupnya, manusia dapat berubah dan berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. perubahan dan perbedaan tersebut dikarenakan pertumbuhan dan perubahan rasa yang ada dalam diri setiap manusia sebagai akibat dari pengaruh lingkungan hidupnya. apabila seorang manusia hidup dalam lingkungan yang penuh cinta dan kasih sayang, maka rasa cinta dan kasih sayang dalam dirinya akan tunbuh menjadi besar, sehingga ia cenderung menjadi manusia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. apabila seorang manusia hidup dalam lingkungan yang penuh dengan rasa benci dan dendam, maka rasa benci dan dendam yang ada didalam dirinya akan tumbuh menjadi besar, sehingga ia cenderung menjadi manusia yang penuh dengan rasa benci dan dendam. intinya adalah pertumbuhan dan perubahan setiap rasa yang ada dalam setiap diri manusia dapat menentukan atau menjadi kecenderungan pembentukan perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sebagai hasil dari pengaruh lingkungan hidupnya.

     yang perlu kita ingat dan garis bawahi dalam hal ini adalah pengaruh lingkungan hidup manusia terhadap pertumbuhan dan perubahan setiap rasa yang ada dalam setiap diri manusia yang dapat digeneralisasi dengan begitu saja. artinya, tidak semua pengaruh lingkungan hidup akan berdampak permanen dan berbanding lurus dalam pertumbuhan perkembangan seorang manusia, baik secara internal maupun eksternal. ada beberapa manusia yang hidup dalam lingkungan penuh rasa benci dan dendam, tetapi tidak menjadi manusia yang penuh dengan rasa benci dan dendam, melainkan sebaliknya ia tumbuh menjadi manusia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang, untuk menjelaskan hal ini menurut agama (islam, kristen, hindu, budha), pada dasarnya manusia lebih cenderung mengarah dan merubah menjadi lebih baik. dalam agana islam, hal ini disebut dengan istilah hanief. dalam ajaran budha, dikenal sebagai moksa.

     dari uraian yang telah dijabarkan diatas, kita dapat menyimpulkan beberapa hakikat manusia sesungguhnya adalah:
  1. bahwa pada hakikatnya setiap anusia adalah sama
  2. bahwa manusia adalah tempat bersatunya semua rasa yang ada didunia, oleh karena itu kebutuhan dasar manusia adalah titik toleransi untuk menemukan kebahagiaan dan perdamaian dalam hidupnya.
  3. bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk mengarah dan berubah menjadi lebih baik.
hidup bukanlah persoalan mencari dan mendapatkan "pedang sakti"
agar kita bisa melakukan berbagai hal yang luar biasa dan dapat mewujudkan
semua keinginan kita, tetapi lebih pada persoalan bagaimana kita bisa memanfaatkan "pedang biasa"
yang sudah kita miliki untuk melakukan berbagai hal yang luar biasa dan
lebih bermakna. dengan demikian, 'pedang biasa" yang kita miliki akan menjadi "pedang sakti".

Jumat, 26 November 2010

Puisi :Malaikat cinta

Malaikat cinta
Namamu sungguh indah, menyentuh….
tapi  aku takut meraba memekarkan rasa sebelum saaatnya
aku takut jika rasa ini tak halal bagiku dan bagimu..
dan hanya membuat dunia jinggamu pudar dan hilang
yang kulakukan hanya sekedar mengagumimu dalam diam
hanya sekedar menyapamu lembut dalam doa
hanya sekedar menguncupkan bunga
yang tak kan kumekarkan dalam samudra hatiku
rasa ini begitu sederhana kukenali hanya dari hati…
sungguh  engkau malaikat cinta bagiku..
Dalam sepiku ada bisikmu…
Dalam ingatku ada namamu…
Dalam bayangku ada dirimu…
Rasa ini semakin bergetar dan kuat saat ada dirimu…
Senyum ini tampak indah saat kau ada…
Tingkah ini menjadi manja saat kau ada…
Apakah rasa ini cinta namanya ataukah sayang…
Pikirku selalu ingat kamu dan senyummu…
Dalam setiap langkahku ada bayangmu…
Sungguh kau adalah malaikat cinta bagiku…
By Herman
Puisi ini tercipta saat pertama kali aq bertemu dengan dia……sungguh dia adalah malaikat cinta bagiku

Kamis, 18 November 2010

Gaya bahasa remaja masa kini

Pernah melihat liputan sebuah acara pentas sekolah di TV?  Pernah mengamati bagaimana kaum remaja menjawab pertanyaan yang diberikan oleh para wartawan?  Kira-kira beginilah :
  1. "Emm, pokoknya acara asyik banget, band-band yang tampil keren banget, musiknya OK, ya pokoknya te-o-pe deh!"
  2. "Gila, acaranya keren banget gitu, lho!  Aduh pokoknya keren deh...  Pokoknya yang nggak dateng nyesel aja!!"
  3. "Wah, pokoknya gua salut lah sama panitianya.  Acaranya keren abis, booo!!"
Lalu bagaimana kalau dimintai komentar, misalnya tentang seorang artis favoritnya, katakanlah shiren sungkar? 
  1. "Wah shiren sungkar itu top banget, gitu lho!  Bodinya seksi, suaranya bagus, cantik banget, aduh pokoknya keren deh!"
  2. "Iya, gua demen banget sama shiren.  Dia tuh udah seksi, jago nyanyi, udah gitu jago akting lagi!  Wah, tipe gua banget, tuh!"
  3. "Gua suka shiren....  karena apa ya?  Ya karena dia keren aja, gitu!!!"
Entah bagaimana pendapat para guru di sekolah, yang jelas saya merasa prihatin dengan kondisi kemampuan berbahasa kaum remaja kebanyakan.  Taufik Ismail sebelumnya sudah seringkali memperingatkan semua orang tentang betapa kurangnya pengajaran bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi kualitas dan kuantitas.  Saya percaya sang ikon sastra Indonesia itu memang benar.  

Masalahnya bisa merembet kemana-mana.  Dengan kemampuan berbahasa seperti ini, maka bisa dibayangkan bagaiman buruknya kualitas komunikasi yang terjadi di dunia remaja.  Mereka tidak bisa menyampaikan maksudnya dengan baik.  Sebenarnya tidak ada salahnya menggunakan bahasa non-baku, asalkan maksudnya tersampaikan.  Tapi dari enam contoh kalimat di atas, berapa banyakkah informasi yang bisa kita dapatkan?

Dengan kondisi seperti ini, wajarlah kiranya jika para siswa sekolah jauh lebih memilih mengerjakan soal-soal pilihan ganda daripada esai.  Masalahnya jelas : mereka tidak mampu menyampaikan maksudnya dengan baik ; dengan cukup jernih sehingga bisa dimengerti oleh orang lain.  Kalau cuma sekedar bilang "si A keren", "acara ini bagus", "desainnya ciamik" dan sebagainya, siapa pun bisa melakukannya.  Tapi tidak ada yang mengerti maksud pembicaraannya sebenarnya.  Keren seperti apa?  Mengapa ia dibilang keren?  Apa yang membuatnya merasa ia lebih keren daripada yang lain?  Tidak ada secuil pun informasi!

Gaya berbahasa berkaitan erat dengan bahan bacaannya.  Kalau yang dibaca remaja selalu masalah-masalah percintaan yang beraliran gombalisme, maka tidak heran jika pikiran mereka pun tidak terbiasa dengan hal-hal lain yang sebenarnya sangat penting.  Jika pikirannya hanya disibukkan oleh hal-hal semacam itu, maka jangan heran jika mereka cenderung menghindar dari pembicaraan-pembicaraan serius (dan tentu juga tulisan-tulisan yang serius).

Menurut saya, di sekolah-sekolah, di milis-milis, atau di perkumpulan-perkumpulan pengamat bahasa dan sastra semacam FLP, misalnya, perlu digalakkan kebiasaan menyatakan pendapat.  Apa pun pendapatnya, setiap orang harus bisa menyampaikannya dengan baik.  Apa pun fenomena yang diamati, pasti benak setiap orang memiliki pendapat masing-masing.  Mustahil ada manusia yang tidak memiliki pendapat.  Yang ada hanyalah manusia yang tidak mampu atau tidak berani menyatakan pendapatnya itu.

Masalah komunikasi memang bisa berimplikasi kemana-mana.  Hanya karena salah bicara, sepasang suami-istri bisa menemui perceraian.  Karena maksud yang tidak tersampaikan, sudah tidak terhitung banyaknya manusia yang menyesal.  Dan karena ketidakmampuan kita dalam merangkai kata, begitu banyak diskusi yang menemui kebuntuan.  Singkat kata, kegagalan dalam berbahasa bisa berakibat fatal!.

Senin, 15 November 2010

Kata-kata motivasi

“Jangan menjadi pohon kaku yang mudah patah. Jadilah bambu yang mampu bertahan
melengkung melawan terpaan angin.” 

“Berbahagialah selalu. Karena itu adalah salah satu cara menjadi bijaksana.”
“Bertahan hidup artinya selalu siap untuk berubah; karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi tanpa henti.”

“Visi bisa jadi adalah kekuatan terbesar kita. Ia selalu membangkitkan daya dan kesinambungan hidup; Ia membuat kita memandang masa depan dan memberi kerangka tentang apa yang belum kita ketahui.”

“Di masa lalu, pemimpin adalah bos. Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural belaka.”

“Perdamaian bukanlah berarti ketidakhadiran peperangan semata; Namun, ia adalah sebuah nilai-setonggak karakter kebaikan, kepercayaan, dan keadilan sejati

 “Jika seseorang belum menemukan sesuatu untuk diperjuangkan hingga akhir hayatnya,
maka kehidupannya tidak berharga.” 

“Jika Anda bisa membuat orang lain tertawa, maka Anda akan mendapatkan semua cinta yang Anda inginkan.” 

Orang yang tidak bisa memaafkan orang lain,sama saja dengan orang yang memutuskan
jembatan yang harus dilaluinya,karena semua orang perlu di maafkan.

Minggu, 14 November 2010

Berdamai dengan gosip dan kritikan.


    Kritik dan gosip adalah dua hal yang mungkin tidak disukai oleh kebanyakan orang. Namun demikian ada juga orang yang punya hobby melempar kritik dan menyebar gosip. Padahal belum tentu para kritikker dan gosipper ini lebih baik dari si korban yang dijadikan objek pembicaraan. Mereka selalu ke-‘pede’-an  menghembuskan aura negatif dari hobby yang buruk ini.

   Kritik dan gosip yang menghampiri kerap membuat kita gerah dan marah. Kalau sudah begitu energi kita akan terkuras dan hari-hari menjadi tidak menyenangkan. Untuk mengatasinya kita tidak perlu mengadakan konfrontasi ataupun perang terbuka. Hadapi saja dengan elegan,  dengan menawarkan solusi damai.
Agar bisa berdamai dengan kritik dan gosip sehingga keduanya tidak sampai mengganggu suasana hati dan membuat kita layu seperti kerupuk terendam kuah soto, ada beberapa kiat yang bisa dijadikan penangkal kejengkelan saat kena giliran mendapat kritik dan dihampiri gosip. Kiat tersebut antara lain;
  1. Menganggap kritik sebagai sarana memperbaiki kualitas diri dan karya yang dihasilkan.  Melihat dari sisi postif fungsi kritik mungkin bisa lebih melegakan dibandingkan merespon kritik dengan jengkel.
  2. Menganggap sang pemberi kritik adalah sosok yang peduli dengan kita dan menginginkan yang terbaik buat kita (yuhuu…) sehingga jika ada yang janggal dan kurang dari diri atau karya kita maka beliau langsung mengkritik.
  3. Menganggap kritik atau pemberi kritik sebagai sesuatu yang berbeda dengan kita, misalnya dari segi selera. Sepanjang tidak menggangu ketertiban umum, berbeda selera sih oke-oke saja. Jadi ketika menerima kritik dari orang yang berbeda selera, kita tidak akan begitu terganggu.
  4. Bagi yang sering dihampiri gosip.., bergembiralah kawan itu sebuah pertanda anda adalah orang terkenal hingga sering jadi bahan pembicaraan (narsis sedikit nggak masalah).
  5. Jangan sedih saat ditimpa gosip yang tidak menyenangkan karena hal tersebut sangat menguntungkan. Mengapa demikian? Karena dosa yang digosipkan akan ditransfer pada sang penebar gosip. Asyikkan….makanya berbahagialah!!!
  6. Jadikan gosip sebagai referensi untuk instrospeksi diri dan memperbaiki tingkah laku. Jangan sampai tindak tanduk kita mengundang sepak terjang para penggosip semakin merajalela.
  Semua hal diatas hanya sebagian dari berbagai alternatif yang bisa diandalkan untuk berdamai dengan kritik dan gosip. Banyak cara lain yang bisa digunakan. Tergantung dari seni kita masing-masing dalam menjalani hidup. Yang paling penting jangan sampai kritik dan gosip membuat murka sehingga kemarahan dan kejengkelan menguasai hati kita. Mari berdamai dengan kritik dan gosip. Karena bagaimanapun, suka tidak suka, kita hidup berdampingan dengan mereka. Berdamai… dan jadilah pemenang.

Masalah remaja saat ini


Apa sih masalah remaja masa kini?

cinta?

teman?

sekolah/kuliah?

Yah, yang di atas semua benar kok. 
Karena saya sedang mengalami salah satunya juga. Hehehe.
Saya bukan orang dengan latar belakang psikologi. Jadi gak mungkin saya bisa ngomong panjang lebar tentang masalah remaja. Hanya saja, kemaren sewaktu saya muncul dengan muka ditekuk berlipat-lipat di depan teman-teman kampus saya, ada yang langsung menyeletuk, “Kena masalah remaja neh..."
Masalah-masalah seperti ini, yang kadang dianggap remeh oleh banyak orang, bisa saja menjadi penting bagi sebagian orang yang lain. Contohnya saja di Jepang. Jepang termasuk negara yang memiliki tingkat bunuh diri yang cukup lumayan *sok tau mode ON*. Dan kebanyakan adalah karena mereka memiliki masalah dengan teman seperti digencet atau istilah kerennya bullying, atau memiliki masalah dengan pelajaran karena tingginya tingkat persaingan disana. Bahkan di banda aceh kota saya tercinta pun, pernah ada orang yang berniat bunuh diri karena ditolak cintanya. wah, gila benar....!!!
Jadi akankah hal-hal seperti ini dibiarkan?
Para orang tua yang anaknya masih remaja,
perhatikan mereka ya. . . Karena mereka yang kelihatannya tak punya masalah mungkin saja memendam sesuatu. Tidak harus dengan menginterogasi kami yang masih  imut-imut ini *hueek * tapi dengan mendampingi dan selalu ada saat dibutuhkan. Begitu juga kalo saudara-saudara punya teman. Perhatikan mereka. Karena tak semua orang bercerita dengan cablaknya permasalahan mereka. Setertutup apapun, sebenarnya tak ada orang yang suka sendirian kan. Selalu ucapkan you’ll never walk alone *bukan jagoan klub sepakbola loo..* pada orang-orang yang kita sayangi. Karena kita tak kan pernah tahu apa yang akan terjadi...oke....

Jumat, 20 Agustus 2010

kekuasaan uang

Uang ringan dibawa dan mudah untuk dibelanjakan, nyaris setiap insan manusia memerlukan uang sebagai alat tukar menukar kebutuhan dan kepentingan.
Nilai uang bukan terletak pada nilai instriktiknya, tetapi terletak pada "kebutuhan dan kepentingan" si empunya. bila dipakai sebagai alat pengganti jual beli, maka nilai uang itu bisa tergantikan dengan keinginan dan kepentingannya, tetapi nilai uang juga bisa bernilai jasa.
khusus untuk uang yang bernilai "jasa", maka kepentingannya bisa bernilai ganda. bisa jadi nilai jasa itu diperuntukkan sesuai dengan kepentingannya, tetapi nilai uang 'jasa' kedua bersifat politis. jika bersifat politis maka bisa berdampak multidimensi seperti uang mampu mempengaruhi kebijakan dan kekuasaan seseorang.
di negeri yang sedang berkembang seperti indonesia, nilai uang "politis" itu berkeliaran dimana-maana. uang "politis" bisa membalikkan kebijakan dan juga membeli kekuasaan, tergantung kepentingannya.
apa yang terjadi dalam proses bermasyarakat saat ini bisa dilihat saja, apakah uang "politis" yang terjadi dalam kasus bank century, kasus kriminalisasi kpk dan lainnya. semua kasus itu melibatkan uang jasa "politis" yang nilainya miliaran bahkan sampai triliunan rupiah.

Herman.Rasyid: Mengakhiri Hidup Dengan Bahagia

Herman.Rasyid: Mengakhiri Hidup Dengan Bahagia

Selasa, 17 Agustus 2010

Mengakhiri Hidup Dengan Bahagia

     kita semua menyadari bahwa segala sesuatu didunia ini pasti akan berakhir atau mati. kita semua tidak bisa memastikan kapan dan bagaimana sesuatu itu akan berakhir. oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah berbuat dan bertindak dengan sebaik mungkin yang kita bisa. sehingga jika suatu saat kita menemui sebuah akhir,kita bisa berakhir dengan bahagia. kita yakin bahwa ini adalah harapan kita semua. jangan sampai kita menemui sebuah akhir yang tidak membahagiakan
     pernahkah anda mempunyai keinginan atau mencoba untuk bunuh diri? jika pernah, saya bisa memastikan bahwa anda adalah orang yang tidak bahagia atau gagal dalam hidup.kenapa? jika anda adalah orang yang bahagia, maka anda akan menghargai hidup, artinya orang yang bahagia akan selalu berusaha untuk hidup dan berjuang demi kebahagiaan dirinya dan orang lain disekitarnya. sedangkan orang yang tidak bahagia, cenderung untuk segera mengakhiri hidupnya. yang perlu kita sadari bersama adalah bahwa suatu tindakan mengakhiri hidup dengan bunuh diri, bagaimanapun caranya dan apapun alasannya, merupakan tindakan orang yang benar-benar bodoh dan pengecut. kenapa? sesulit atau seburuk apapun sesuatu yang menimpa kita atau sedang kita hadapi, kita harus yakin bahwa selalu ada jlan keluar jika kita mampu bersikap bijaksana dan berani menghadapi segala hal yang penuh tanggung jawab.
     apabila kita mengalami kegagalan dalam melakukan sesuatu, itu bukan berarti tidak ada jalan keluar lagi dan harus menyerah, kegagalan adalah dikarenakan karena kita salah dalam memilih jalan keluar, sehingga kita bisa memulai kembali untuk mencari dan memilih jalan keluar yang benar. disinilah letak perbedaan dasar orang yang bahagia dan orang yang tidak bahagia. orang yang bahagia akan memandaang kegagalan sebagai suatu kesempatan untuk memulai kembali dengan lebih baik, tetapi sebaliknya, orang yang tidak bahagia akan memandang kegagalan sebagai suatu akhir dari segalanya sehingga ia tidak mau untuk memulai kembali dan cenderung mengakhiri semuanya.
     keberanian untuk terus hidup dan berjuang adalah keberanian yang jauh lebih berani daripada keberanian untuk mati. artinya, orang yang berani untuk terus hidup adalah orang yang jauh lebih berani  daripada orang yang berani mati sehingga, jika anda berani untuk terus hidup dan berjuang maka anda adalah orang yang jauh lebih berani daripada orang yang berani mati.

tampaknya sukses berkaitan dengan tindakan.
orang-orang sukses tetap bergerak.
mereka melakukan kesalahan, tetapi mereka tidak menyerah.