Mengenai Saya

Foto saya
banda aceh, nangroe aceh darussalam, Indonesia
Herman rasyid: asal pinrang sulawesi selatan. mahasiswa fakultas hukum di universitas syiah kuala banda aceh (nangroe aceh darussalam)

Jumat, 20 Agustus 2010

kekuasaan uang

Uang ringan dibawa dan mudah untuk dibelanjakan, nyaris setiap insan manusia memerlukan uang sebagai alat tukar menukar kebutuhan dan kepentingan.
Nilai uang bukan terletak pada nilai instriktiknya, tetapi terletak pada "kebutuhan dan kepentingan" si empunya. bila dipakai sebagai alat pengganti jual beli, maka nilai uang itu bisa tergantikan dengan keinginan dan kepentingannya, tetapi nilai uang juga bisa bernilai jasa.
khusus untuk uang yang bernilai "jasa", maka kepentingannya bisa bernilai ganda. bisa jadi nilai jasa itu diperuntukkan sesuai dengan kepentingannya, tetapi nilai uang 'jasa' kedua bersifat politis. jika bersifat politis maka bisa berdampak multidimensi seperti uang mampu mempengaruhi kebijakan dan kekuasaan seseorang.
di negeri yang sedang berkembang seperti indonesia, nilai uang "politis" itu berkeliaran dimana-maana. uang "politis" bisa membalikkan kebijakan dan juga membeli kekuasaan, tergantung kepentingannya.
apa yang terjadi dalam proses bermasyarakat saat ini bisa dilihat saja, apakah uang "politis" yang terjadi dalam kasus bank century, kasus kriminalisasi kpk dan lainnya. semua kasus itu melibatkan uang jasa "politis" yang nilainya miliaran bahkan sampai triliunan rupiah.

Herman.Rasyid: Mengakhiri Hidup Dengan Bahagia

Herman.Rasyid: Mengakhiri Hidup Dengan Bahagia

Selasa, 17 Agustus 2010

Mengakhiri Hidup Dengan Bahagia

     kita semua menyadari bahwa segala sesuatu didunia ini pasti akan berakhir atau mati. kita semua tidak bisa memastikan kapan dan bagaimana sesuatu itu akan berakhir. oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah berbuat dan bertindak dengan sebaik mungkin yang kita bisa. sehingga jika suatu saat kita menemui sebuah akhir,kita bisa berakhir dengan bahagia. kita yakin bahwa ini adalah harapan kita semua. jangan sampai kita menemui sebuah akhir yang tidak membahagiakan
     pernahkah anda mempunyai keinginan atau mencoba untuk bunuh diri? jika pernah, saya bisa memastikan bahwa anda adalah orang yang tidak bahagia atau gagal dalam hidup.kenapa? jika anda adalah orang yang bahagia, maka anda akan menghargai hidup, artinya orang yang bahagia akan selalu berusaha untuk hidup dan berjuang demi kebahagiaan dirinya dan orang lain disekitarnya. sedangkan orang yang tidak bahagia, cenderung untuk segera mengakhiri hidupnya. yang perlu kita sadari bersama adalah bahwa suatu tindakan mengakhiri hidup dengan bunuh diri, bagaimanapun caranya dan apapun alasannya, merupakan tindakan orang yang benar-benar bodoh dan pengecut. kenapa? sesulit atau seburuk apapun sesuatu yang menimpa kita atau sedang kita hadapi, kita harus yakin bahwa selalu ada jlan keluar jika kita mampu bersikap bijaksana dan berani menghadapi segala hal yang penuh tanggung jawab.
     apabila kita mengalami kegagalan dalam melakukan sesuatu, itu bukan berarti tidak ada jalan keluar lagi dan harus menyerah, kegagalan adalah dikarenakan karena kita salah dalam memilih jalan keluar, sehingga kita bisa memulai kembali untuk mencari dan memilih jalan keluar yang benar. disinilah letak perbedaan dasar orang yang bahagia dan orang yang tidak bahagia. orang yang bahagia akan memandaang kegagalan sebagai suatu kesempatan untuk memulai kembali dengan lebih baik, tetapi sebaliknya, orang yang tidak bahagia akan memandang kegagalan sebagai suatu akhir dari segalanya sehingga ia tidak mau untuk memulai kembali dan cenderung mengakhiri semuanya.
     keberanian untuk terus hidup dan berjuang adalah keberanian yang jauh lebih berani daripada keberanian untuk mati. artinya, orang yang berani untuk terus hidup adalah orang yang jauh lebih berani  daripada orang yang berani mati sehingga, jika anda berani untuk terus hidup dan berjuang maka anda adalah orang yang jauh lebih berani daripada orang yang berani mati.

tampaknya sukses berkaitan dengan tindakan.
orang-orang sukses tetap bergerak.
mereka melakukan kesalahan, tetapi mereka tidak menyerah.