Mengenai Saya

Foto saya
banda aceh, nangroe aceh darussalam, Indonesia
Herman rasyid: asal pinrang sulawesi selatan. mahasiswa fakultas hukum di universitas syiah kuala banda aceh (nangroe aceh darussalam)

Selasa, 07 Desember 2010

HAKIKAT MANUSIA

      hakikat manusia sesungguhnya adalah sama, lalu apakah yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya? apakah karena keluarga atau tempat dimana ia dilahirkan? apakah karena agamanya? apakah karena kedudukan dan statusnya? apakah karena harta dan kekayaannya? apakah karena warna kulitnya? apakah karena bentuk fisiknya?

     saat pertama kali manusia terlahir dibumi, mulai dari dulu sampai detik ini, ia pasti lahir dalam keadaan telanjang, apapun jenis kelaminnya dan bagaimanapun bentuk fisiknya. ini adalah bukti nyata dan pertama dan utama bahwa pada hakikatnya semua manusia adalah sama. pada perjalanan hidupnya manusia akan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi (keadaan) lingkungan tempat dimana ia lahir dan menjalani hidup. pada kenyataannya, seringkali pengaruh lingkungan tidak dapat dibendung, bahkan terkadang telah melekat dalam diri kita sejak awal meskipun bukan kita yang memilihnya. sebagai contoh nyata, apabila anda terlahir dan dibesarkan dalam keluarga yang memeluk agama islam, maka dapat dipastikan anda akan cenderung terpengaruh pada ajaran islam. demikian juga sebaliknya, apabila anda terlahir dalam keluarga yang memeluk agama kristen (ataupun agama yang lainnya), maka dapat dipastikan anda akan cenderung terpengaruh pada ajaran agama tersebut. apa implikasi dari hal ini?

     Apakah kita hendak mencari makna dan kebahagiaan dalam hidup, seringkali kita menggunakan ajaran agama atau keyakinan yang telah tertanam dalam diri kita untuk menentukan langkah dan landasan dasar berpikir kita, apapun bentuknya. konsekuensi logis dari hal ini adalah kemungkinan munculnya persilangan langkah dan perbedaan  landasan berpikir dengan manusia lainnya. apabila persilangan dan perbedaan ini dapat disikapi dengan bijaksana dan penuh penghormatan antar sesama manusia, tentunya dapat dicapai titik toleransi demi kebahagiaan bersama inilah yang akan menjadi benih-benih kebahagiaan dan perdamaian seluruh umat manusia didunia. inilah tujuan tertinggi dalam perjalanam manusia sesungguhnya. 

      seperti telah diungkapkan sebelumnya, bahwa manusia adalah tempat bersatunya semua rasa yang ada didunia, maka pada hakikarnya semua manusia adalah sama. karena pengaruh lingkungan hidup, selama perjalanan hidupnya, manusia dapat berubah dan berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. perubahan dan perbedaan tersebut dikarenakan pertumbuhan dan perubahan rasa yang ada dalam diri setiap manusia sebagai akibat dari pengaruh lingkungan hidupnya. apabila seorang manusia hidup dalam lingkungan yang penuh cinta dan kasih sayang, maka rasa cinta dan kasih sayang dalam dirinya akan tunbuh menjadi besar, sehingga ia cenderung menjadi manusia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. apabila seorang manusia hidup dalam lingkungan yang penuh dengan rasa benci dan dendam, maka rasa benci dan dendam yang ada didalam dirinya akan tumbuh menjadi besar, sehingga ia cenderung menjadi manusia yang penuh dengan rasa benci dan dendam. intinya adalah pertumbuhan dan perubahan setiap rasa yang ada dalam setiap diri manusia dapat menentukan atau menjadi kecenderungan pembentukan perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sebagai hasil dari pengaruh lingkungan hidupnya.

     yang perlu kita ingat dan garis bawahi dalam hal ini adalah pengaruh lingkungan hidup manusia terhadap pertumbuhan dan perubahan setiap rasa yang ada dalam setiap diri manusia yang dapat digeneralisasi dengan begitu saja. artinya, tidak semua pengaruh lingkungan hidup akan berdampak permanen dan berbanding lurus dalam pertumbuhan perkembangan seorang manusia, baik secara internal maupun eksternal. ada beberapa manusia yang hidup dalam lingkungan penuh rasa benci dan dendam, tetapi tidak menjadi manusia yang penuh dengan rasa benci dan dendam, melainkan sebaliknya ia tumbuh menjadi manusia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang, untuk menjelaskan hal ini menurut agama (islam, kristen, hindu, budha), pada dasarnya manusia lebih cenderung mengarah dan merubah menjadi lebih baik. dalam agana islam, hal ini disebut dengan istilah hanief. dalam ajaran budha, dikenal sebagai moksa.

     dari uraian yang telah dijabarkan diatas, kita dapat menyimpulkan beberapa hakikat manusia sesungguhnya adalah:
  1. bahwa pada hakikatnya setiap anusia adalah sama
  2. bahwa manusia adalah tempat bersatunya semua rasa yang ada didunia, oleh karena itu kebutuhan dasar manusia adalah titik toleransi untuk menemukan kebahagiaan dan perdamaian dalam hidupnya.
  3. bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk mengarah dan berubah menjadi lebih baik.
hidup bukanlah persoalan mencari dan mendapatkan "pedang sakti"
agar kita bisa melakukan berbagai hal yang luar biasa dan dapat mewujudkan
semua keinginan kita, tetapi lebih pada persoalan bagaimana kita bisa memanfaatkan "pedang biasa"
yang sudah kita miliki untuk melakukan berbagai hal yang luar biasa dan
lebih bermakna. dengan demikian, 'pedang biasa" yang kita miliki akan menjadi "pedang sakti".